Kader Golkar Topang Biaya Kampanye Aburizal

Kader Golkar Topang Biaya Kampanye Aburizal
TEMPO.CO, Jakarta - Biaya sosialisasi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden ke sejumlah daerah ternyata dibebankan kepada kader partai. Cara ini dianggap memberatkan kader, baik sebagai pengurus partai maupun anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Sumber Tempo yang berada di jajaran pengurus Partai Golkar mengungkapkan, segala kebutuhan Aburizal di daerah ditopang oleh anggota DPR dari daerah pemilihan bersangkutan. “Selama ini kami diminta membiayai kegiatan Aburizal di daerah,” kata anggota DPR ini.

Jumlah biaya yang dibebankan, menurut sumber ini, cukup besar. Mereka yang statusnya anggota DPR dan menjadi pengurus daerah harus membiayai pengerahan massa dan mempersiapkan berbagai atribut seperti spanduk. Nilainya sekitar Rp 100 juta setiap rombongan Aburizal ke daerah. “Banyak anggota Dewan mengeluh. Apalagi anggota DPR itu satu-satunya dari daerah pemilihan yang akan dikunjungi Aburizal.”

Salah satu bentuk pembebanan itu ketika Aburizal melawat ke beberapa daerah pada April lalu. Saat itu, semua anggota DPR dari Fraksi Golkar diwajibkan membeli tas bergambar wajah Aburizal. Yorrys Raweyai, misalnya, mengaku gajinya sebagai anggota DPR dipotong Rp 10 juta untuk seribu tas yang harus dibagikan ke kader di daerah pemilihan.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bakti, menilai, pendanaan kampanye Aburizal oleh kader Golkar menunjukkan bahwa posisinya sebagai kandidat presiden kian goyah. Menurut dia, besar kemungkinan kepercayaan kader Golkar kepada Aburizal makin tipis. Dari segi elektabilitas dan popularitas pun, menurut sejumlah survei, posisi Aburizal masih rendah.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar yang juga juru bicara Aburizal, Lalu Mara Satriawangsa, tak membantah biaya kampanye Aburizal di daerah dibebankan kepada para kader. Ia menilai pembiayaan itu wajar. “Beliau (Aburizal) berkunjung ke berbagai daerah karena ada kegiatan kekaryaan. Yang buat itu, ya, kader Golkar,” tuturnya. Ia membantah kabar bahwa Aburizal tak mengeluarkan biaya kampanye. “Masak hotel dan pesawat dibayarin kader?”

Wakil Sekretaris Jenderal Golkar lainnya, Nurul Arifin, membantah kabar bahwa posisi Aburizal di partai melemah. Menurut dia, tak akan ada perubahan keputusan partai pada 1 Juli lalu, yang mendeklarasikan Aburizal sebagai calon presiden dari Golkar. Kalaupun ada evaluasi terhadap pencalonan Aburizal pada rapat pimpinan nasional bulan depan, lebih pada strategi pemenangan. “Bukan mengevaluasi Aburizal. Itu sudah final,” kata Nurul.

Kirim Komentar Anda:
Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda.
Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda Uraikan deskrifsi anda .

kirim komentar

Tambahkan Komentar Baru